Kuro lupa dapet darimana, yang pasti ini bukan buatan Kuro, cuma agak sedikit Kuro ubah ceritanya.
Kuro cuma mau sharing ke undeads aja.
Soalnya cerita ini worth buat di share.. Langsung aja.
Listen to Me undeads!
Hari Pertama
Kuro dan Mayu sedang duduk bersama di taman dunia bawah tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.
Mayu: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku."
Kuro: "Sepertinya cuma tinggal kita berdua deh yang tidak punya pasangan."
(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Mayu: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. Kita adakan permainan yuk?"
Kuro: "Eh? Permainan apaan?"
Mayu: "Emm... Gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. Gimana menurutmu?"
Kuro: "Baiklah.... Lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan."
Mayu: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... Semangat dong! Hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"
Kuro: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film Byousoku 5 Centimeters lagi di putar di bioskop hari ini deh. Katanya film itu bagus"
Mayu: "Yokai.... Yuk kita pergi sekarang. Sehabis nonton kita karaokean yuk.. Ajak saja adik kamu sama pacarnya biar seru."
Kuro: "Boleh juga..."
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Kuro mengantarkan Shiro pulang malam harinya)
Hari ke 2
Kuro dan Mayu menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang tenang dan alunan musik yang indah membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Kuro membeli sebuah kalung perak berliontin hati untuk Mayu.
Hari ke 3
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Kuro. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah model kit gundam. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
Hari ke 7
Bermain bowling dengan teman-teman Kuro. Tangan Mayu terasa sakit karena belum pernah bermain bowling sebelumnya. Kuro memijit-mijit tangan Mayu dengan lembut.
Hari ke 25
Kuro mengajak Mayu pergi ke Japan Matsuri bersama. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka berdua bersenang-senang, memainkan semua permainan di setiap stan. Saat Kuro sedang asik bermain Mayu memandang langit, dan
melihat kembang api sudah diluncurkan ke udara. Spontan Mayu memanggil Kuro dan meng isyaratkannya untuk melihat ke atas. Mereka berdua menikmati indahnya beragam kembang api bersama hingga akhir. Setelah kembang api terakhir diluncurkan Mayu melihat sebuah bintang jatuh. Dia menggandeng tangan Kuro dan mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
Hari ke 41
Kuro berulang tahun. Mayu membuatkan kue ulang tahun untuk Kuro. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Kuro terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.
Hari ke 67:
Menghabiskan waktu bersama di taman bermain. Naik Roller Coaster, Merry go Round, makan es krim bersama,dan mengunjungi stand permainan. Kuro menghadiahkan sebuah boneka Ilama putih
untuk Mayu, dan Mayu membelikan sebuah Topi untuk Kuro.
Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. Mayu penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu meneteskan air mata.
Hari ke 84:
Kuro mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.
Hari ke 99:
Kuro memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.
15:20
Mayu: "Aku haus.. Istirahat dulu ya sebentar."
Kuro: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau DrPepper saja. Kamu mau minum apa?"
Mayu: "Aku saja yang beli. Kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya"
Kuro mengangguk. Kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.
15:30
Kuro sudah menunggu selama 10 menit and Mayu belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Kuro: "Ada apa pak?"
Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu temanmu"
Kuro segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Mayu bersimbah darah, masih memegang kaleng minumannya. Kuro segera melarikan mobilnya membawa Mayu ke rumah sakit terdekat. Kuro duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23:53
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang Kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Kuro dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Mayu. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Kuro duduk disamping pembaringan Mayu dan menggenggam tangan Mayu dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya Kuro merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Mayu untuknya.
Dear Kuro...
100 hari kita sebagai pasangan sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa,
hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita.
Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di Matsuri,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku.
Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku.
Kuro, daisuki dayo.
23:58
Kuro: "Mayu, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.. Mayu, kau tidak bisa meninggalkanku! Hari yang kita lalui baru berjumlah 99hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Mayu. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! Mayu, Aishiteru...!"
Jam dinding berdentang 12 kali.... Jantung Mayu berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...
"Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi."
No comments:
Post a Comment